Denyut jantung yang tidak normal disebut aritmia yang berupa braikardi ( frekuensi denyut kurang dari 60 kali tiap menit) atau takikardi (denyut lebih dari 120 kali tiap menit). Penyebab aritmia bermacam-macam antara lain bawaan sejak lahir, penyakit jantung koroner, dan gangguan jantung yang lain,atau karena penyebab khusus seperti hipertiroid atau karena efek obat antikolinergik.
Gangguan ritme jantung sering terjadi, namun tidak selalu memerlukan pengobatan, namun jika mempengaruhi efektifitas pompa jantung, pengobatan baru diperlukan. Obat yang dipakai dapat single dose, pada saat terjadi serangan atau diminum teratur untuk mencegah terjadinya serangan.
Banyak sekali jenis obat yang digunakan sebagai antiaritmia, antara lain digitalis, beta bloker, dan kalsium bloker, selain itu juga dapat menggunakan obat seperti lidokain, disopiramide, prokainamid, dan quinidin. Semua antiaritmia tersebut mempengaruhi signal listrik pada jantung, tetapi tiap-tiap obat atau golongan memepngaruhinya dengan jalan yang berbeda-beda. Digitalis menghambat(mengurangi) impuls listrik pada AV node, beta bloker mengurangi kemampuan tranmisi elektrik dari pace maker, kalsium bloker mengurangi kontraksi otot jantung. Obat-obat lain seperti quinidin dan disopiramid menurunkan kepekaan sel-sel otot jantung terhadap impuls listrik.
Obat-obat yang sering digunakan untuk aritmia :
- Beta bloker
- Penghambat Kanal Kalsium
- Digoksin
- Obat-obat lain, seperti disopiramide, lidokain, quinidin dan prokainamid.
Sumber:Farmakologi Dasar